Rasululloh merupakan suri tauladan yang sikap dan perilaku
beliau patut kita contoh. Beliau telah memberi kita rambu rambu dalam menjalani
kehidupan di Dunia ini supaya tidak terjerumus ke lembah hitam penuh dosa.
Rasululloh juga memperhatikan cara makan yang baik. Berikut tata cara
makan
yang baik yang dicontohkan Rasululloh saw.
1. Ibnul Qayyim berkata: Barangsiapa yang memperhatikan
makanan yang dikonsumsi Nabi, niscaya ia mengerti bahwa beliau tidak pernah
memadukan menu antara SUSU dengan IKAN, atau antara SUSU dengan CUKA, atau
antara DUA MAKANAN yang sama-sama MENGANDUNG UNSUR PANAS, UNSUR DINGIN, UNSUR
LENGKET, UNSUR PENYEBAB SEMBELIT, UNSUR PENYEBAB MENCRET, UNSUR KERAS, atau DUA
MAKANAN yang mengandung UNSUR KONTRADIKTIF, misalnya antara MAKANAN YANG
MENGANDUNG UNSUR PENYEBAB SEMBELIT DENGAN YANG MENGANDUNG PENYEBAB MENCRET,
ANTARA YANG MUDAH DICERNA DENGAN YANG SULIT DICERNA, ANTARA YANG DIBAKAR DENGAN
YANG DIREBUS, ANTARA DAGING YANG SEGAR, DENGAN YANG SUDAH DIGARAMI DAN
DIKERINGKAN, ANTARA SUSU DENGAN TELUR, DAN ANTARA DAGING DENGAN SUSU.
Beliau tidak pernah makan pada saat makanan tersebut masih
sangat panas atau masakan yang dihangatkan untuk besok, makanan-makanan yang
bulukan (berjamur) dan asin, seperti makanan-makanan yang DIASINKAN, DIASAMKAN,
atau DIHANGUSKAN. Semua makanan ini berbahaya dan menimbulkan berbagai macam
gangguan kesehatan.
2. Nabi Shalallahu ‘alaihi wassalam biasa melawan unsur
panas pada makanan dengan unsur dingin pada makanan lain, unsur kering suatu
makanan dengan unsur basah pada makanan lain, sebagaimana beliau memakan
mentimun dengan ruthob (kurma matang yang belum dikeringkan), makan tamr (kurma
kering) dengan minyak samin, meminum ekstrak kurma untuk melunakkan chymus
(Materi semi cair, homogen, berkrim atau seperti gruel yang dihasilkan oleh
pencernaan makanan oleh lambung) makanan-makanan keras. Itulah intisari makanan
sehat.
3. Beliau tidak biasa minum ketika sedang makan, sehingga
akan merusaknya, apalagi jika air tersebut panas atau dingin, karena itu pola
makan yang buruk sekali.
4. Diriwayatkan dari Abu Hurairah, "Rasulullah tidak
pernah mencela makanan sedikitpun, jika suka, beliau memakannya, jika tidak
dibiarkannya, tidak memakannya." (HR. Bukhari : 5409, dan Muslim : 2064)
5. Beliau menyukai daging, yang paling beliau sukai adalah
lengan dan bagian depan kepala kambing. Karena itu, seorang wanita Yahudi
pernah meracuninya.
6. Pernah suatu ketika Rasulullah diberi daging, lantas
diperlihatkan bagian lengan kepada beliau, maka beliau menyukainya. (HR.
Bukhari : 5712, dan Muslim : 194)
7. Daging yang disukai Nabi adalah yang paling baik dan
paling mudah dicerna oleh lambung, baik itu daging leher, lengan maupun lengan
atas.
8. Beliau juga menyukai makanan-makanan manis dan madu.
Diriwayatkan dari ‘Aisyah radhiallahu anh, ia berkata, "Nabi shalallahu
‘alaihi wassallam menyukai makanan-makanan manis dan madu." (Shahihul
Bukhari : 5614).
9. Beliau biasa makan roti dengan lauk apa saja yang beliau
punya, kadang daging, kadang semangka, kadang kurma, dan kadang cuka. Beliau
bersabda, "Sebaik-baik lauk adalah cuka." (Shahih Muslim : 2052).
10. Beliau biasa makan buah-buahan hasil panen negerinya
pada musimnya, beliau tidak memantangnya. Ini juga merupakan sarana paling
besar untuk menjaga kesehatan.
11. Rasulullah bersabda : "Aku tidak makan sambil
bersandar." (Shahihul Bukhari : 5398)
Ada tiga cara bersandar:
a. Bersandar pada rusuk.
b. Bersila.
c. Bersandar diatas sesuatu.
Jenis pertama menyulitkan makan, karena ia menghalangi
aliran makanan secara alami, menghambat kecepatan masuknya makanan ke lambung,
dan menekan lambung sehingga sulit terbuka untuk makanan. Lambung akan miring,
tidak tegak, sehingga makanan tidak mudah sampai kepadanya.
Adapun dua jenis lainnya merupakan gaya duduk orang-orang
sombong yang bertentangan dengan jiwa kehambaan.
12. Dalam hadits Anas disebutkan, "Saya melihat Nabi
shalallahu ‘alaihi wassallam duduk dengan posisi iq'a sambil memakan
kurma." (Shahih Muslim : 2044)
Beliau biasa duduk dengan posisi iq'a untuk makan, maksudnya
duduk dalam posisi bertumpu pada kedua lutu, seraya memposisikan perut telapak
kaki kanan, sebagai bentuk ketawadhuan kepada Rabbnya. Ini merupakan posisi
paling baik pada saat makan.
13. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassallam bersabda :
"Jika salah seorang dari kalian makan, maka janganlah ia membersihkan
tangannya sebelum menjilatinya." (Muttafaqun ‘Alaih, Bukhari : 5376, dan
Muslim : 2031).
14. Beliau makan dengan menggunakan tiga jemari beliau, dan
ini merupakan cara menyuap makanan yang paling bermanfaat.
15. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda :
"Wahai anak kecil! Sebutlah nama Allah (BISMILLAH), makanlah dengan tangan
kanan, dan makanlah makanan yang terdekat darimu." (Muttafaqun ‘Alaih,
Bukhari : 5376, dan Muslim : 2022).
Demikianlah cara makan yang paling baik adalah cara makan
beliau shalallahu ‘alaihi wassallam dan cara makan siapa saja yang meniru cara
beliau.
1 komentar:
info yang sangat bermanfaat sekali buat di simak
Posting Komentar